Oleh: bumiridho | Maret 21, 2013

The Broken Wings

Saya lagi stuk kalau buat laporan flow measurement yang di lakukan siang hari ini, jadi kita lanjutkan menulis saja, biar tetap produktif, ini tulisan judulnya memang ajegile “Sayap sayap patah”.

Saya dedikasikan tulisan ini untuk teman sebangku saya di kelas 3-7 SMP 2 Kota Bandung yang rumahnya di jalan Jawa, (Ngo buku kahlil gibran maneh masih aya di urang hiji heu heu). Jadi teman sebangku saya ini resep ka dewa 19, ya lumayanlah sora na mah, memang masih bagusan saya lamun nyanyi mah, jadinya beliau banyak cari literatur tentang kahlil gibran.

Karena di masa SMP lagi usum laguna dewa nu sayap-sayap patah, dan karena saya sebangku, ikutanlah saya baca. Coba saudara-saudara bayangkan, jaman SMP anak-anak SMP itu bacaannya Harry Potter atau Komik, saya dan teman saya ini bacaannya sudah kahlil gibran. Asa keren aya buku kahlil gibran di tas teh (tas alpina alpinaan tea).

Karena saya tidak mau bahas resensi lengkap, jadi buku ini seingat saya bercerita latar belakangnya adalah kehidupan di libanon sinopsisnya bisa di baca oleh saudara-saudara di link berikut, bacalah bukunya karena resensi-resensi ini kurang mewakili pengalaman saat anda membaca.

http://www.bukukita.com/resensi-review-buku/56889-sayap-sayap-patah–almustafa-(paket-kahlil-gibran)/533-sayap-%E2%80%93-sayap-patah.html

Cerita watir melankolik yang mudah-mudahan tidak ke alami salah satu saudara-saudara pembaca.

Image

 

 

Ya mari kita lanjut buat laporan kerjaan lagi

Cikopak purwakarta 21 maret 13


Tinggalkan komentar

Kategori